Minggu, 29 Desember 2013

Maanfaat Sumur Resapan di Lingkungan Perumahan



Kalo musim hujan seperti ini, saya ingat dulu di pertengahan tahun 2003, sambil mengerjakan Tugas Akhir saya diajak oleh LSM Srikandi untuk bergabung dalam proyek Sumur Resapan untuk Menampung Air Hujan dan Limbah Rumah Tangga, di daerah Saya di Sleman Utara. Karena daerah Saya terkenal sebagai penyedia air bersih bagi hampir seluruh masyarak DIY.
Adapun maksud dari proyek ini, yaitu :
  1. Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
  2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
  3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
  4. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Karena air dari tampungan air hujan akan masuk kedalam sumur tersebut dan tersaring, baik sebelum maupun sesudah masuk kedalamnya, sehingga air dapat meresap ke dalam tanah. Coba bayngkan bilamana air dari limbah rumah tangga dibiarkan terbuang dan masuk ke saluran air yang nantinya akan digunakan untuk irigasi pertanian, maka yang terjadi adalah tingkat kesuburan tanah akan berkurang, yang kemudian dapat  menurunkan hasil pertanian. Dan bila air hujan dibiarkan saja mengalir di atas permukaan, maka yang terjadi adalah erosi yang akan menggerus lapisan tanah yang subur untukpertanian.
Saat ini Saya hidup di daeah Merakurak di Tuban, Jawa Timur, yang memiliki kondisi yang hampir sama, yaitu sebagian besar lahannya dipakai untuk pertanian, dan penyedia air bersih untuk penduduk Tuban dan di tambah lagi dekat dengan laut. Selain dari yang saya sebut diatas, sumur resapan ini juga dapat mencegah timbulnya infiltrasi air laut ke daratan, yang nantinya akan mencemari air tanah di daratan
Dan bila kita lihat dari segi siklus hidrologi, bahwa sebagian dari air yang menguap dan menjadi hujan, adalah berasal dari penguapan air di permukaan tanah, sementara dengan laju pembangunan saat ini, makin mengecilkan lahan-lahan untuk penyerapan air hujan itu kembali ke tanah dan terlebih lagi konservasi air tanah melalui sumur-sumur bor yang berlebihan akan menambah menyusutkan tinggi permukaaan air tanah sehingga dapat mengakibatkan penurunan tanah dan terlebih lagi akan mengancam pasokan air bersih bagi anak cucu kita di masa mendatang

Nah bagi perumahan yang berdiri diatas tanah yang labil, yang mana akan mengalami keretakan atau pecah-pecah saat musim kemarau sehingga dapat menimbulkan keretakan pada bangunan-banguna, maka menurut para ahli sipil dan bangunan sumur resapan ini juga dapat mencegah hal ini tanah akan selalu terjaga kelembapan dan elastisitasnya.
Adapun persyaratan menurut SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dari Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum, yaitu :
  1.  Ukuran maksimum diameter 1,4 meter
  2. Ukuran pipa masuk diameter 110 mm
  3. Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm
  4. Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter
  5. Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester
  6. Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm
  7. Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
  1. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a) terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter.
     
 Hal ini sudah terbukti pada sumur-sumur di daerah Saya bahwa kedalam air dalam sumur tidak lebih dari 15 meter meskipun di tahun 2013 ini terjadi musim kemarau berkepanjang. Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermaanfaat.